A13_Muhammad Biagi Albian_Tugas Mandiri 2B

 Tugas Mandiri 2B


A. Soal Pilihan Ganda

b. Alat berpikir dan ekspresi intelektual


c. Formal, objektif, dan presisi istilah


b. IMRAD


a. Artikel jurnal


b. Berkurangnya kredibilitas karya ilmiah


a. Program BIPA


b. Menghindari plagiarisme


c. Efektif dan padat makna


b. Menulis makalah ilmiah


a. Diplomasi kebahasaan


B. Soal Isian 


1. Bahasa berfungsi tidak hanya sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai alat berpikir dan membentuk konsep intelektual.

2. Bahasa akademik menuntut penggunaan terminologi yang konsisten dan sesuai dengan disiplin ilmu yang dibahas.

3. Format baku penulisan karya ilmiah mengikuti struktur IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion).

4. Salah satu contoh teks ilmiah adalah artikel jurnal, buku ajar, atau laporan penelitian.

5. Ketidaktepatan dalam penggunaan ejaan dan istilah dapat menurunkan kredibilitas serta validitas karya ilmiah.

6. Penulisan karya ilmiah harus menaati etika akademik, termasuk kewajiban untuk menghindari praktik plagiarisme.

7. Program internasionalisasi Bahasa Indonesia bagi penutur asing dikenal dengan sebutan BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing).

8. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar mencerminkan tingkat intelektualitas serta kematangan berpikir penulisnya.

9. Artikel jurnal, buku ajar, dan laporan penelitian tergolong dalam jenis teks ilmiah atau akademik.

10. Pemanfaatan Bahasa Indonesia dalam forum internasional berkontribusi dalam memperkuat identitas dan citra nasional bangsa.


C. Soal Esai 

1. Jelaskan peran Bahasa Indonesia sebagai alat ekspresi dan pikir intelektual!

Bahasa Indonesia memiliki fungsi esensial sebagai sarana ekspresi sekaligus instrumen berpikir intelektual. Melalui bahasa, individu mampu membangun, mengorganisasi, dan mengomunikasikan gagasan secara sistematis dan logis. Kemampuan menulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik mencerminkan kematangan berpikir seseorang, khususnya dalam lingkungan akademik. Hal ini tampak dalam karya ilmiah seperti makalah, di mana struktur argumentasi yang runtut menunjukkan kemampuan analitis dan kedewasaan intelektual penulisnya.

2. Mengapa bahasa akademik harus bersifat formal, objektif, dan presisi? Berikan contohnya!

Bahasa akademik wajib bersifat formal, objektif, dan presisi untuk memastikan kejelasan makna, menghindari ambiguitas, serta menjaga integritas ilmiah suatu tulisan.

Formal: digunakan untuk menciptakan kesan profesional dan menjaga etika ilmiah.

Objektif: menekankan pada data dan fakta, bukan opini atau emosi pribadi.

Presisi: memastikan penggunaan istilah yang tepat agar tidak menimbulkan penafsiran ganda.

Contoh: Ungkapan subjektif seperti “larutan terasa lebih panas” harus diganti dengan pernyataan presisi “suhu larutan meningkat sebesar 15°C setelah reaksi berlangsung.”

3. Analisislah fungsi teks ilmiah sebagai jembatan ilmu pengetahuan bagi masyarakat!

Teks ilmiah berperan sebagai media penghubung antara dunia akademik dan masyarakat luas. Melalui teks ilmiah, hasil penelitian dapat diterjemahkan dari bentuk temuan kompleks menjadi informasi yang mudah dipahami dan diterapkan. Dengan demikian, teks ilmiah memungkinkan pengetahuan berpindah dari peneliti ke praktisi, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum. Tanpa adanya penyebarluasan melalui jurnal, buku ajar, atau publikasi ilmiah, hasil penelitian hanya akan terhenti pada kalangan terbatas dan tidak memberi dampak sosial yang luas.

4. Bagaimana strategi memartabatkan Bahasa Indonesia agar diakui sebagai bahasa ilmu global?

Upaya memartabatkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu dunia dilakukan melalui dua pendekatan strategis: internal dan eksternal.

Penguatan internal: memperluas penggunaan Bahasa Indonesia dalam publikasi ilmiah nasional, meningkatkan kualitas riset, serta menciptakan istilah-istilah ilmiah baru yang sesuai dengan perkembangan pengetahuan.

Promosi eksternal: memperkenalkan Bahasa Indonesia melalui program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), memperbanyak jurnal berbahasa Indonesia yang terindeks global, serta memanfaatkan diplomasi kebahasaan di berbagai forum internasional untuk memperluas pengakuan global.

5. Menurut Anda, apa tantangan terbesar dalam internasionalisasi Bahasa Indonesia di era globalisasi?

Tantangan utama internasionalisasi Bahasa Indonesia adalah dominasi Bahasa Inggris sebagai bahasa utama komunikasi ilmiah global. Bahasa Inggris telah menjadi standar dalam publikasi akademik, konferensi internasional, dan kolaborasi riset lintas negara. Kondisi ini menyebabkan Bahasa Indonesia sulit bersaing untuk memperoleh pengakuan sejajar sebagai bahasa ilmu. Oleh karena itu, diperlukan upaya berkelanjutan dalam peningkatan kualitas publikasi, penguatan jaringan akademik internasional, dan penyediaan sumber daya ilmiah berbahasa Indonesia agar mampu bersaing di ranah global.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ilmu dan Identitas Nasional di Era Global"

Bahasa Akademik sebagai Penopang Kredibilitas Karya Ilmiah

A-13 Tugas Terstruktur 3