A13_Muhammad Biagi Albian_4B

 Soal Isian


1. Soal: Kaidah bahasa dalam penulisan akademik mencakup tata bahasa, ejaan, diksi, dan _______________.

Jawaban: Gaya bahasa yang objektif dan formal.

2. Soal: Kalimat efektif harus memiliki lima ciri utama, yaitu kehematan, kepaduan, kejelasan, kesatuan, dan _______________.

Jawaban: Logika.

3. Soal: Struktur dasar kalimat Bahasa Indonesia yang digunakan dalam teks akademik dikenal dengan istilah _______________.

Jawaban: SPOK (Subjek–Predikat–Objek–Pelengkap–Keterangan).

4. Soal: Contoh kata serapan dari bahasa Inggris yang telah disesuaikan secara fonologis adalah _______________.

Jawaban: Komputer (dari computer).

5. Soal: Dalam teks akademik, penggunaan kata ganti seperti “saya” sebaiknya dihindari dan diganti dengan kata _______________.

Jawaban: Penulis atau kami.

6. Soal: Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi kelima dikenal dengan singkatan _______________.

Jawaban: EYD V.

7. Soal: Huruf miring dalam penulisan akademik digunakan untuk menuliskan _______________ dan istilah asing yang belum diserap.

Jawaban: Judul karya

8. Soal: Kesalahan struktur paralel dalam kalimat dapat menyebabkan _______________ makna dan menurunkan kualitas tulisan.

Jawaban: Ambiguitas.

9. Soal: Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk membantu revisi bahasa ilmiah adalah _______________.

Jawaban: Grammarly (atau Turnitin/DupliChecker).

10. Soal: Menurut modul, revisi bahasa ilmiah merupakan bagian dari proses akademik yang _______________.

Jawaban: Bermutu dan esensial.

5 Soal Esai

1.Soal: Jelaskan mengapa penggunaan kaidah bahasa yang tepat dalam teks akademik dianggap sebagai indikator profesionalisme dan integritas ilmiah seorang penulis.

Jawaban: Penggunaan kaidah bahasa yang tepat dianggap sebagai indikator profesionalisme dan integritas ilmiah karena bahasa mencerminkan nalar dan cara berpikir penulis. Kepatuhan terhadap tata bahasa, ejaan, dan diksi menunjukkan ketelitian, keseriusan, dan komitmen terhadap standar keilmuan. Hal ini menandakan bahwa penulis menghargai pembaca dan proses pertukaran pengetahuan. Sebaliknya, tulisan yang banyak kesalahan bahasa dapat menimbulkan kesan ceroboh dan kurang profesional, sehingga meragukan kredibilitas ilmiah penulis.

2.Soal: Uraikan lima ciri kalimat efektif dalam penulisan akademik dan berikan masing-masing satu contoh kalimat yang sesuai.


Jawaban:

1. Kehematan: Menghindari kata yang berlebihan.

Efektif: “Mahasiswa membahas hasil penelitian.”

Tidak efektif: “Para mahasiswa-mahasiswa itu sedang membahas mengenai hasil daripada penelitiannya.”

2. Kepaduan: Unsur kalimat saling mendukung dan membentuk kesatuan logis.

Efektif: “Penelitian ini menguji hipotesis tentang efektivitas metode baru.”

Tidak efektif: “Dalam penelitian ini menguji hipotesis tentang efektivitas metode baru.”

3. Kejelasan: Tidak menimbulkan makna ganda.

Efektif: “Dosen yang baru datang itu sedang memberikan materi.”

Tidak efektif: “Dosen baru datang memberikan materi.”

4. Kesatuan: Mengandung satu gagasan pokok.

Efektif: “Data dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik untuk menemukan korelasi antarvariabel.”

5. Logika: Hubungan antarunsur kalimat dapat diterima oleh akal sehat.

Efektif: “Karena rajin belajar, ia berhasil lulus dengan predikat cum laude.”

3.Soal: Bandingkan peran huruf kapital dan huruf miring dalam penulisan akademik menurut EYD V. Sertakan contoh penggunaannya dalam kalimat.

Jawaban:

Huruf kapital dan huruf miring memiliki fungsi yang berbeda menurut EYD V.

Huruf Kapital digunakan untuk menandai awal kalimat, nama diri, gelar, dan nama hari besar keagamaan.

Contoh: “Profesor Budi Santoso dari Institut Teknologi Bandung akan menjadi pembicara utama.”

Huruf Miring digunakan untuk menulis judul karya atau istilah asing yang belum diserap.

Contoh: “Konsep governance sering dibahas dalam buku Why Nations Fail.”

4.Soal: Mengapa revisi bahasa ilmiah penting dilakukan sebelum naskah dipublikasikan? Jelaskan langkah-langkah self-editing yang dapat dilakukan oleh mahasiswa.


Jawaban:

Revisi bahasa ilmiah penting untuk memastikan naskah bebas dari kesalahan dan memiliki kredibilitas tinggi. Kesalahan ejaan, tata bahasa, atau diksi dapat mengaburkan makna dan menurunkan kualitas akademik tulisan. Langkah self-editing yang dapat dilakukan meliputi:

1. Membaca ulang untuk memeriksa alur logika.

2. Memastikan struktur kalimat efektif dan tidak ambigu.

3. Mengecek ejaan dan tanda baca sesuai EYD V.

4. Memilih diksi yang baku dan formal.

5. Menjaga konsistensi istilah dan format.

5.Soal: Dalam konteks penulisan akademik, bagaimana pemilihan diksi dan gaya bahasa dapat memengaruhi persepsi pembaca terhadap kredibilitas tulisan?


Jawaban:

Pemilihan diksi dan gaya bahasa berpengaruh besar terhadap persepsi pembaca. Diksi yang tepat, formal, dan objektif menunjukkan kompetensi serta profesionalisme penulis. Sementara diksi yang informal atau emosional menurunkan kredibilitas tulisan. Gaya bahasa yang konsisten dan formal, seperti menghindari kata ganti “saya” serta menggunakan struktur kalimat jelas, membantu menjaga fokus pada argumen dan data, bukan opini pribadi. Hal ini memperkuat kesan ilmiah dan meningkatkan kepercayaan pembaca terhadap tulisan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ilmu dan Identitas Nasional di Era Global"

Bahasa Akademik sebagai Penopang Kredibilitas Karya Ilmiah

A-13 Tugas Terstruktur 3